SEJARAH UMUM SENI LUKIS


=== Zaman prasejarah ===
Secara [[sejarah|historis]], seni lukis sangat terkait dengan [[gambar]]. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang [[manusia]] telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding [[gua]] untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti [[arang]], [[kapur]], atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan [[tangan]] di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan [[daun|dedaunan]] atau [[batu]] mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan [[warna|berwana-warni]] di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti [[seni patung]] dan [[seni keramik]].

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti [[dinding]], [[lantai]], [[kertas]], atau [[kanvas]]. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan [[dwi-matra]] (dua dimensi, dimensi datar).

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, [[binatang]], dan objek-objek alam lain seperti [[pohon]], [[bukit]], [[gunung]], [[sungai]], dan [[laut]]. [[Bentuk]] dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut [[citra]] dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor [[banteng]] dibuat dengan [[proporsi]] tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran [[tanduk]] asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman [[budaya]] masyarakat di daerahnya.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan [[waktu]] untuk menggambar daripada mencari [[makanan]]. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah [[seniman]]-seniman yang pertama di muka [[bumi]] dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan [[seni]].

=== Seni lukis zaman klasik ===
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
* Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)
* Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota [[Pompeii]]),

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.

=== Seni lukis zaman pertengahan ===
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh [[agama]] di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari [[ilmu pengetahuan]]. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai [[sihir]] yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada [[Tuhan]]. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan [[realitas]].

Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa [[simbol]]isme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".

Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat [[propaganda]] dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).

=== Seni lukis zaman Renaissance ===
Berawal dari kota [[Firenze]]. Setelah kekalahan dari [[Turki]], banyak sekali [[ilmuwan]] dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari [[Bizantium]] menuju daerah semenanjung [[Italia]] sekarang. Dukungan dari keluarga [[deMedici]] yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat [[sinergi]] keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru [[Eropa]]. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:
* [[Tomassi]]
* [[Donatello]]
* [[Leonardo da Vinci]]
* [[Michaelangelo]]
* [[Raphael]]

=== Art nouveau ===
[[Revolusi Industri]] di [[Inggris]] telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang [[seniman]] tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan [[mesin]]. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis [[tumbuhan]] di alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar